Hal itu diungkapkan oleh Hanif di sidang lanjutan kasus swab Habib Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jalan Dr Sumarno, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (14/4/2021). Hanif yang awalnya mengonfirmasi Wali Kota Bima Arya terkait laporan swab Habib Rizieq.
Hanif mengaku dia telah mempersilakan Bima Arya berkomunikasi ke pihak Mer-C jika ingin tahu hasil swab Habib Rizieq. Bima pun membenarkan itu. Hanif juga menyampaikan dia tidak menghalangi Bima Arya terkait hasil tes swab Habib
“Saat itu karena sudah swab, apakah saya persilakan Saudara tanya ke Mer-C?,” tanya Hanif ke Bima.’
“Betul,” jawab Bima.
“Berarti saya nggak menghalangi?” tanya Hanif lagi dan diamini Bima.
Hanif kemudian bertanya tentang alasan Bima Arya mengumumkan keberadaan Habib Rizieq di RS UMMI. Menurut Bima, maksud dia menginformasikan keberadaan Habib Rizieq di RS UMMI itu karena dia tidak ingin merahasiakan.
“Pertama tidak dirahasiakan, kedua memperhatikan protokol kesehatan,” kata Bima Arya.
Hanif mengaku tidak sependapat dengan Bima Arya. Dia kemudian mengungkapkan alasan keluarga menyembunyikan keberadaan Habib Rizieq setelah acara di Petamburan, Jakarta Pusat, karena ingin mencegah adanya kerumunan di RS UMMI.
“Anda tahu menginformasikan ke publik tentang keberadaan beliau justru memancing kerumunan?” kata Hanif.
“Kalau diinformasikan, bisa mencegah,” jawab Bima.
“Justru kami keluarga dari awal beliau dirawat tidak mengumumkan ke publik untuk cegah itu (kerumunan),” timpal Hanif.
Menurut Hanif, setelah Bima Arya menginformasikan keberadaan Habib Rizieq, banyak orang berdatangan ke rumah sakit ingin menjenguk Habib Rizieq. Karangan bunga juga berdatangan sehingga mengganggu aktivitas.
“Apa Saudara tahu setelah Saudara umumkan Kamis sore, Jumat pagi ada banyak karangan bunga sehingga mengganggu aktivitas warga, saudara tahu?” kata Hanif dan dijawab ‘tidak tahu’ oleh Bima.
“Artinya tujuan Saudara baik supaya ada atensi tidak terjadi kerumunan, tetapi yang Saudara lakukan justru menimbulkan kerumunan,” tambah Hanif.
Selanjutnya >>>>