Yogyakarta – Menjaga lisan merupakan bagian penting dalam ajaran Islam, demikian disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T., IPM., saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Kampus V Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Jumat, 25 April 2025.
Dalam khutbah yang mengangkat tema “Menjaga Lisan dalam Islam”, Prof. Zahrul yang juga dosen Program Studi Teknik Kimia UAD, menekankan bahwa menjaga lisan tidak hanya mencakup ucapan secara verbal, tetapi juga mencakup tulisan dan tindakan, termasuk yang dilakukan melalui media sosial dan aplikasi pesan singkat.
“Menjaga lisan adalah upaya dua tahap, yakni sebelum mengucapkan dan dalam menyampaikan,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa sebelum mengucapkan sesuatu, seseorang perlu menata niat serta memastikan kebenaran informasi yang akan disampaikan. Sumber informasi, menurutnya, harus merujuk pada Al-Qur’an, hadis, fakta lapangan, atau sumber lain yang dapat dipercaya.
Setelah itu, cara penyampaian pesan juga menjadi aspek penting. “Pesan yang disampaikan dengan cara yang baik akan lebih mudah diterima oleh orang lain,” katanya. Ia mengingatkan bahwa penyampaian pesan juga harus mempertimbangkan situasi dan kondisi, termasuk siapa audiens yang mendengarkannya.
“Tidak semua pesan bisa disampaikan dalam setiap kondisi. Bila efek dari pesan itu buruk, maka sebaiknya tidak disampaikan,” ujarnya menegaskan.
Lebih lanjut, Prof. Zahrul mengutip Surah Al-Ahzab ayat 71, yang menyebutkan bahwa Allah akan melimpahkan amal kebaikan dan mengampuni dosa bagi orang-orang yang mampu menjaga lisannya. Ia mengajak jamaah untuk senantiasa berhati-hati dalam berbicara dan menulis, agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Baca Juga : Profil Safnoviar Tiasdi, Suami Dilan Janiyar yang Terseret Isu Perselingkuhan