Jakarta –
Potensi gempa Megathrust memang sudah diteliti oleh para pakar, namun mereka mengimbau untuk tetap tenang dan tidak panik. Pastikan juga melakukan langkah antisipasi atau mitigasi terhadap hal tersebut.
Demkian yang disampaikan oleh Dr Astyka Pamumpuni, Dosen Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) kepada detikINET melalui pesan singkat, Minggu (11/4/2021).
“Bagusnya tidak panik. Tapi seperti yang disampaikan, harus evaluasi bangunan yang ada,” kata pria yang akrab disapa Tiko ini.
Menurutnya, fokusnya lebih baik kepada evaluasi bangunan — apakah sudah kokoh atau tidak. Seandainya bangunan dirasa belum kuat maka sebaiknya mulai diperkuat. Apabila membangun bangunan baru, pastikan harus dengan tulangan/cor kolom; atau bangunan kayu yang lebih flexible.
“Dan yang paling penting percaya sumber yang jelas. Jangan baca judulnya saja kalau ada berita yang heboh atau forward-an di grup WA,” imbuhnya.
Pernah juga diimbau oleh Menkominfo saat masih dijabat Rudiantara, masyarakat sebaiknya tidak gampang terbawa panik ketika menghadapi potensi bencana. Apalagi terkait hal yang belum pasti semisal ramalan dan hal-hal mistis lainnya.
“Saya mengajak kepada semuanya untuk waspada dan terutama ini jangan sebarkan hoax karena kan namanya waspada, harus hati-hati, siaga. Kaitannya dengan nyawa, jangan untuk main-main,” tegasnya.
Saat gempa melanda salah satu daerah di Indonesia, sempat sebuah akun di Facebook ramai dibahas netizen. Salah satunya karena sebuah postingannya yang berisikan tulisan dirinya sedang ‘meramal gempa nanti sore antar jam 7 dan jam 8’. Kebetulan gempa terjadi pada kisaran tersebut.
Akan tetapi, jika mencermati postingan lain pemilik akun ini, ada pula prediksi-prediksi lain yang kurang pas. Ada pula prediksi lain yang bisa dipertanyakan akurasinya, contohnya ‘jadwal gempa hari Jumat jatuh pada pukul 4, 9, 10, 11, dan jam 12′.
Simak Video “Erupsi Merapi Diprediksi Segera Terjadi, BPPTKG: Tak Sebesar 2010“
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fay)