Rabu, Februari 12, 2025

Latest Posts

Gempa Bumi Magnitudo 6,9 SR Guncang Jepang, Beberapa PLTN Terpengaruh

CekKejadian.com – Jepang kembali dilanda gempa bumi dengan kekuatan 6,9 magnitudo pada Senin malam waktu setempat. Gempa yang terjadi di Laut Hyuga-Nada, lepas pantai Pulau Kyushu, mengakibatkan sejumlah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) mengalami goncangan.

Berdasarkan laporan Newsweek pada Selasa (14/1/2024), beberapa PLTN yang terdampak adalah PLTN Kawauchi dan Ikata, yang tercatat mengalami getaran dengan magnitudo 3. PLTN Genkai yang berlokasi di sekitar kawasan tersebut juga diperkirakan turut merasakan dampaknya. Kyushu Electric Power, perusahaan yang mengelola PLTN tersebut, mengatakan bahwa mereka sedang memantau situasi ini. Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai gangguan atau kerusakan signifikan di salah satu pembangkit.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) melaporkan bahwa gempa yang terjadi pada kedalaman 30 kilometer tersebut disertai dengan peringatan tsunami. Masyarakat di sekitar pesisir, termasuk daerah aliran sungai, diminta untuk menjauh dari perairan. Beberapa wilayah, termasuk Prefektur Miyazaki, tercatat mengalami gelombang tsunami setinggi satu meter yang muncul sekitar 30 menit setelah gempa utama. Prefektur Kochi juga melaporkan adanya gelombang tinggi yang melanda pesisirnya.

JMA memperingatkan potensi bahaya lainnya, seperti tanah longsor dan benda-benda yang dapat jatuh dari bangunan. Shigeki Aoki, pejabat JMA, mengingatkan bahwa gempa susulan masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan, dengan potensi terbesar dalam dua atau tiga hari mendatang.

Kepala Divisi Manajemen Krisis Balai Kota Takanabe, Prefektur Miyazaki, Yumasa Sato, menggambarkan guncangan gempa sebagai sangat kuat, sehingga warga merasa kesulitan berdiri selama sekitar 20 hingga 30 detik. Meskipun begitu, situasi lalu lintas di beberapa daerah yang terdampak terpantau lancar, dan tidak ada laporan kerusakan parah. Warga di beberapa daerah pesisir diminta untuk mengungsi sebagai langkah antisipasi. Sementara itu, seorang pria dilaporkan mengalami cedera ringan setelah terjatuh dari tangga di Kyushu, dan layanan kereta api di Stasiun Miyazaki sempat terhenti, menyebabkan penumpang terlantar.

Sebagai respons terhadap gempa ini, pemerintah Jepang segera mendirikan kantor penghubung informasi di Pusat Manajemen Krisis Kantor Perdana Menteri. Langkah ini diambil untuk memantau situasi dan menilai potensi kerusakan yang ditimbulkan. Respons cepat ini menunjukkan kesiapsiagaan Jepang dalam menghadapi bencana alam dan komitmennya untuk melindungi keselamatan publik.

Jepang sering kali menjadi sasaran gempa bumi mengingat posisinya yang terletak di sepanjang “Cincin Api”, busur gunung berapi dan garis patahan di wilayah Cekungan Pasifik. Sebelumnya, pada 8 Agustus 2024, gempa berkekuatan 7,1 magnitudo juga mengguncang Laut Hyuga-Nada, namun korban yang jatuh hanya melibatkan luka ringan tanpa laporan kematian.

Para ahli seismologi Jepang kini tengah meneliti kemungkinan kaitan gempa ini dengan aktivitas di Palung Nankai, sebuah zona subduksi yang terletak di dasar laut. Di wilayah ini, Lempeng Laut Filipina bertemu dengan Lempeng Eurasia, menciptakan tekanan yang seiring waktu dapat melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi besar yang berpotensi menimbulkan tsunami. Sejarah mencatat, salah satu gempa besar yang terjadi di daerah ini adalah gempa lepas pantai Shikoku pada tahun 1946 yang menewaskan lebih dari 1.300 orang.

Dengan potensi bahaya besar yang ditimbulkan oleh aktivitas seismik di kawasan ini, Jepang tetap waspada terhadap kemungkinan gempa bumi besar yang dapat menyebabkan kerusakan luas dan tsunami.

Baca Juga : Pulihkan Keamanan di Yalimo, Satgas Damai Cartenz-2025 Lakukan Patroli Gabungan

Latest Posts

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.