Jakarta – Band punk asal Purbalingga, Sukatani, mengejutkan publik dengan mengunggah video permohonan maaf yang disampaikan oleh dua personel mereka, yakni Muhammad Syifa Al Ufti (Electroguy) sebagai gitaris dan Novi Chitra Indriyaki (Twistter Angels) sebagai vokalis. Video tersebut viral setelah kedua personel band yang selama ini dikenal selalu mengenakan topeng, akhirnya memperlihatkan wajah mereka kepada publik untuk pertama kalinya.
Dalam video tersebut, Sukatani menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada Kapolri dan institusi Polri terkait lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar. Lagu ini sempat viral di berbagai platform media sosial, termasuk Spotify, berkat liriknya yang kontroversial, yakni “bayar polisi.”
“Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul Bayar Bayar Bayar yang liriknya ‘bayar polisi,’ yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial yang pernah saya upload ke platform Spotify,” ujar Muhammad Syifa Al Ufti dalam video tersebut.
Syifa juga menjelaskan bahwa lagu tersebut sebenarnya ditulis sebagai bentuk protes terhadap oknum kepolisian yang dianggap melanggar peraturan. Namun, dia mengakui bahwa lirik yang disampaikan dalam lagu itu dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Lebih lanjut, band ini menyatakan bahwa mereka telah menarik lagu tersebut dari peredaran dan mengimbau para pengikut mereka di media sosial untuk menghapus semua unggahan yang menggunakan lagu Bayar Bayar Bayar. “Dengan ini saya mengimbau kepada semua pengguna akun media sosial yang telah memiliki lagu kami dengan judul Bayar Bayar Bayar, lirik lagu ‘bayar polisi’, agar menghapus dan menarik semua video yang menggunakan lagu kami. Karena apabila ada risiko di kemudian hari, sudah bukan tanggung jawab kami dari band Sukatani,” tambahnya.
Profil Sukatani Band
Sukatani adalah band punk yang berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah. Sejak pertama kali muncul pada Oktober 2022, Sukatani langsung mencuri perhatian berkat gaya musik dan penampilan yang unik, termasuk penggunaan balaclava sebagai ciri khas mereka. Selain itu, aksi berbagi sayur yang sering mereka lakukan juga menjadi signature mereka di dunia musik.
Debut album Sukatani, Gelap Gempita, dirilis pada 24 Juli 2023. Musik mereka mengusung nuansa post-punk dengan sentuhan new wave ala 80-an, namun yang membedakan Sukatani adalah penggunaan dialek Banyumasan dalam lirik-liriknya, yang memberikan nuansa lokal dan lebih dekat dengan budaya mereka.
Sukatani juga dikenal dengan misi sosialnya yang kuat. Lewat lirik-lirik mereka, band ini kerap menyuarakan pentingnya peran petani dalam masyarakat dan mengkritisi kurangnya apresiasi yang diterima oleh para petani. Sukatani berusaha mengedukasi pendengar tentang perjuangan para petani dan pentingnya mempertahankan sektor pertanian dalam kehidupan sehari-hari.