 hingga Kamis dini hari.){kind=link}
Jakarta – Petugas pemadam kebakaran mengonfirmasi bahwa ledakan yang terdengar di Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu malam (15/1) hingga Kamis dini hari, bukan disebabkan oleh ledakan gas atau mobil. Bunyi keras tersebut berasal dari jatuhnya reruntuhan akibat kebakaran yang terjadi di gedung tersebut.
“Suara tersebut berasal dari bahan yang jatuh dan mengenai lantai. Bunyi tersebut seperti ledakan, tetapi sebenarnya tidak ada ledakan. Itu bukan ledakan gas atau mobil,” ujar Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin, saat ditemui di lokasi pada Kamis pagi.
Syarifudin menjelaskan bahwa lantai 7, 8, dan 9 di bagian belakang dan tengah Glodok Plaza mengalami kerusakan yang cukup parah meskipun api tidak merambat ke lantai-lantai bawah. Sementara itu, bagian depan gedung, khususnya lantai 3, 4, dan 5, juga mengalami kerusakan hebat.
“Akses untuk memasuki bagian tersebut tidak bisa dilakukan dari dalam gedung, melainkan harus melalui gedung lain yang sudah terbakar. Akibatnya, kebakaran sedikit merambat ke lantai 3, 4, dan 5,” jelasnya.
Meskipun tidak ada ledakan yang terjadi, Syarifudin mengungkapkan bahwa pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran. “Kebakaran berasal dari lantai 7, namun penyebabnya masih dalam penyelidikan,” ujarnya.
Meski api telah padam dan tidak terlihat dari luar gedung, asap sisa kebakaran masih terus mengepul. Hingga pukul 10.00 WIB, pemadaman masih berlangsung dengan melibatkan lima unit kendaraan “fire stick” dan satu unit “bronto skylift”.
“Pemadaman masih terus berlangsung dengan melibatkan 230 personel dan 45 unit kendaraan pemadam,” kata Syarifudin.
Dentuman keras yang terdengar selama proses pemadaman sempat menggegerkan warga dan petugas yang sedang bertugas. Suara tersebut disertai dengan pecahan kaca dinding bangunan serta reruntuhan material yang jatuh ke luar gedung akibat kobaran api.
Petugas segera menginstruksikan warga yang menyaksikan kebakaran dari dekat untuk mundur dan menjauh dari garis polisi yang telah dipasang untuk menjaga keselamatan.